Blog ini, didedikasikan untuk merawat sejarah Ngliparkidul, namun dengan tetap memandang ke depan. Agar generasi Ngliparkidul memiliki masa depan yang lebih cerah dan terarah, namun tak tercerabut dari sejarah yang telah membentuknya.

ccc
  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Takbiran dan lebaran tahun 2017 (1438 H) di Nglipar Kidul: memupuk semangat kebersamaan dan kerukunan

Takbir keliling, merupakan kegiatan melantunkan kalimat takbir yang dilakukan dengan berkeliling. Kegiatan ini pernah populer di Nglipar Kidul, dan tahun ini, seolah ingin mengangkat kembali pamor takbir keliling ini, para pemuda masjid dengan sponsor dari Pak Dukuh, kembali mengadakannya.

Foto dari FB Denmas Pegoek
Mas Maryoto, selalu ketua remaja masjid tampak bersemangat dalam menyiapkan hajatan ini. Sebuah miniatur masjid dibuat di Rumah Pak Wasiran.

"Iyo mas.. tapi ming nggone dewe thok..ide-idep nyenengke bocah".

Ucapan di atas, disampaikan oleh Mas Maryoto. Tampak, keinginan membimbing anak-anak TPA, membuat mereka bergembira, memberikan pengalaman menarik selama hidup di desa, ingin diciptakan oleh para remaja masjid ini.

Pada hari H, tampak seratusan orang turun ke jalan, berjalan kali untuk mengikuti kegiatan ini. Paling depan, miniatur masjid dibawa oleh 4 remaja, di belakangnya anak-anak TPA berjalan membawa obor dan hiasan lampion. Sementara, remaja yang berasal dari ujung selatan sampai ujung utara dusun ikut mengawal acara dan memastikan keamanan, terutama ketika memasuki jalan raya.

Kegembiraan tampak dimata semua peserta. Pak Dukuh, yang berjiwa muda, turut pula mengikuti acara ini sejak start sampai finish, dan memimpin langsung takbir dengan pengeras suara yang didorong di atas keseran.

Beberapa orang tua, tampak dengan ikhlas mengikuti dan mendampingi anak-anaknya, Kadang membantu dan memastikan obor yang dibawa anaknya agar tidak mengganggu peserta lain, atau sekadar memastikan minyaknya masih cukup untuk perjalanan malam itu.

Setelah takbir keliling, dilanjutkan dengan takbir di masjid/mushola. Kemudian pagi harinya
Foto by Dwi
dilakukan sholat Id di lapangan Nglipar. Ummat Islam dari beberapa dusun di kecamatan Nglipar berkumpul di tempat ini, warga asli, pendatang, ditambah dengan perantauan yang mudik, menjadikan suasana semakin meriah.

Tahun ini, imam dan khotib sholat Id adalah Ustaz Asrul. Khutbah beliau cukup aktual. Mengutip kisah nabi, beliau mengajak pemuda agar menjadi seperti pemuda Musa yang gagah berani, seperti pemuda Ibrahim yang gigih mencari kebenaran. Solidaritas ummat juga harus dijaga, saling mendukung ekonomi ummat juga harus dikembangkan.

Yang peduli kepada kita pertama kali, adalah tetangga kita. Oleh karena itu, kita harus peduli pada tentangga kita yang menanti rejeki dari kita lewat warung yang mereka kelola. Jangan sampai, kita justru mendatangi warung modern yang pemiliknya kita tidak ketahui. Kita harus galakkan gerakan membeli di warung tetangga. Demikian salah satu isi ceramah beliau.  Hal ini, dapat dipahami. Dengan membeli di warung tetangga, maka perputaran modal dan uang kita, masih ada dilokasi sekitar kita sendiri. Sedangkan, jika kita belanja di warung modern, maka uang kita lari ke lokasi lain yang tidak kita ketahui.


Sepulang sholat Id, ternyata telah ada instruksi tidak tertulis agar warga berkumpul dahulu di balai Dusun. Di Balai Dusun ini, warga berkumpul dan saling jabat tangan, meminta dan memberi maaf. Tampak, suasana syahdu begitu kental terasa. Tua-muda, laki-perempuan, bahkan kenal-tidak kenal, pun tanpa rasa rikuh  saling bersalaman meminta dan memberikan maaf. Suasana haru pertemuan dengan orang yang dirindukan, teman lama, sanak saudara yang telah bertahun tidak bertemu, tumpah di pagi itu. Halaman balai Dusun penuh dengan warga. Jalan di sekitar balai penuh dengan kendaraan warga dan pemudik yang mengikuti prosesi salam-salaman di balai dusun.

Inilah lebaran di Ngliparkidul. Semoga, kita dipertemukan kembali dengan ramadhan dan lebaran tahun depan. Aamiin.

Semoga tahun depan, kegiatan serupa tetap bisa terlaksana, tentunya dengan konsep yang lebih baik lagi.

inilah kebersamaan kami.. foto: M. Nur Wicaksono

Berjalan, bersama. foto: M. Nur Wicaksono

Saksikan, kami, anak-anak TPA, dan Pak Dukuh  bersatu. foto: M. Nur Wicaksono
Foto Dwi



Share:

Trending

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Recent Posts