Blog ini, didedikasikan untuk merawat sejarah Ngliparkidul, namun dengan tetap memandang ke depan. Agar generasi Ngliparkidul memiliki masa depan yang lebih cerah dan terarah, namun tak tercerabut dari sejarah yang telah membentuknya.

ccc
  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Sambatan: ritual yang tidak boleh tergerus jaman edan

Ngliparkidul -  Sambat, bisa diartikan sebagai mengadu, karena perlu bantuan. Biasanya karena kekurangan tenaga, untuk mengerjakan sesuatu. Misalnya membangun rumah, panen, atau ketika menanami sawah ladang.

Sambatan, sebagai respon orang yang sambat, merupakan prosesi membantu dengan sukarela, tanpa upah. Biasanya sekadar dihargai dengan sajian makan siang, minum dan camilan + ucapan terimakasih. Ada juga yang ditambah beberapa batang rokok.

Orang yang sambatan tidak merasa rugi membantu, karena mereka merasa suatu saat akan ada pada posisi butuh bantuan. Mereka sedang menanam jasa.

Ada beberapa istilah yang mirip dengan sambatan: kerja bhakti, atau gugur gunung. Mirip, ya, memang hanya mirip saja, karena sebenarnya berbeda. Kerja bhakti lebih condong ke gugur gunung. Mereka mengerjakan sesuatu yang sifatnya untuk kepentingan umum. Sementara sambatan, obyek yang digarap merupakan kepentingan/kebutuhan pribadi orang per orang.

Tradisi sambatan ini telah bertahun-tahun ada di kampung kami, Ngliparkidul. Pada tulisan ini, kami sertakan beberapa gambar kegiatan sambatan dalam rangka panenan jagung, ketela, panen padi, memperbaiki rumah.

###

Sebelum proses sambatan, akan ada jagongan pembuka, ditemani teh panas dan pacitan. Orang yang datang, meskipun di rumah sudah minum atau sarapan, tetap harus ikut menikmati hidangan  dahulu. Hal ini merupakan penghormatan dari si empunya rumah pada orang yang akan membantunya. Di sisi lain, ini juga wujud syukur dan penghargaan atas hidangan yang sudah disediakan si pemilik gawe.

Tak ada standard prosedur operasional yang detail pada kegiatan sambatan. Orang-orang yang ikut sambatan akan berbagi tugas meskipun tanpa komando yang detail. Mereka kreatif mencari pekerjaan masing-masing, yang bisa dilakukan. Jika ada yang perlu dirembug, mereka akan rembug bareng.


###

Berikut ini beberapa teknik sambatan (membantu) terkait panenan dan perbaikan rumah.

Panen jagung, ketela pohon dan padi
Hasil akhir dari panenan jagung yaitu: jagung terpisah dari batangnya, sehingga siap untuk dimasak atau dijual, atau disimpan sebagai lumbung cadangan makanan.

Untuk proses memanen jagung, pemangkasan jagung dilakukan dengan cara memotong batang jagung, persis di atas batang yang ada jagungnya. Bagian atas dikumpulkan sendiri untuk pakan ternak. Sementara yang masih ada jagungnya dipangkas pada bagian bawah kemudian dibongkok (diikat). Setelah diikat, akan ada yang bertugas mengangkat dan membawanya (disunggi) ke pingir jalan besar. Dari jalan tersebut, nanti akan dilangsir oleh kendaraan kol (kendaraan angkut terbuka), dibawa pulang.

Sampai di rumah, jagung yang masih nempel di batang harus dipisahkan (pemisahan ini juga bisa dilakukan langsung ketika masih di tegalan). Jika diperlukan, jagung dikupas, dipotekki, lalu dijemur. Jika akan disimpan, maka biasanya dicantelke di reng atau usuk rumah.

###

Bagaimana dengan memanen padi?

Hasil akhir panen padi adalah terpisahnya padi dari batangnya, untuk kemudian disimpan atau dijual.
Cara memanen padi, berbeda dengan memanen jagung. Untuk memanen padi yang batangnya tinggi, biasanya dipotong batang yang ada padinya dahulu menggunakan ani-ani. Kemudian sisa batangnya dibabat tersendiri. Untuk padi yang berbatang pendek, biasanya langsung dibabat di bagian pok (pangkal bawah), kemudian diikat (dibongkok). Sesampainya di rumah, padi tersebut dirontokkan dengan alat maupun secara manual.

Panenan padi agak unik, karena biasanya akan ditemani dengan belalang yang beterbangan di seputar tanaman padi. Ada walang canthung, walang sangit, lembing dan lainnya. Sembari memanen padi, juga sambil menangkap hewan-hewan tadi, untuk dimasak sebagai lauk.

###




Panenan berikutnya yaitu ketela pohon. Perlu tenaga ekstra untuk ikut andil dalam panen ketela, atau istilah jawanya sering disebut "mbedol telo". Mbedol berarti mencabut, mencabut ketela dari tanah. Ketika tanah kering dan keras, maka pencabutan ketelah akan sangat sulit, sehingga perlu tenaga ekstra. Jika tidak kuat, biasanya akan dilakukan berdua, atau disebut dengan koron. Kecuali pada jenis tanah tertentu, yang meski keras namun ternyata gembur.

Jika kesulitan dicabut, akan digali dahulu sekitarnya menggunakan pacul atau gancu. Terkadang, jika terpaksa diguyur air lebih dahulu.

Sebelum dicabut, daun ketela diambil dahulu, disatukan dan diikat terpisah. Daun ini digunakan sebagai pakan ternak. Sementara ketela hasil panen, akan dipisahkan dari batangnya, kemudian dimasukkan bagor, atau langsung diangkut  di atas mobil bak terbuka menuju rumah si pemilik.

###

Membangun/memperbaiki rumah
Jenis sambatan lainnya yaitu membangun atau perbaikan rumah. Biasanya si tuan rumah akan jadi koordinator, meskipun tidak secara tertulis. Segala yang terkait akan dikonsultasikan pada si empunya rumah. Ukuran usuk, reng, dan lainnya. Hal ini wajar dilakukan, karena si empunya rumah lah yang akan menggunakan rumah tersebut.



###


Di sela-sela sambatan, ada masa jeda, masa istirahat yang digunakan untuk jagongan, minum teh anget sambil menikmati bekal pacitan yang dibawa dari rumah. Untuk sambatan panenen yang lokasinya jauh dari rumah si empunya gawe, kadang, minuman dan pacitan ini disusulkan oleh si empunya rumah. Sementara untuk sambatan perbaikan rumah, tentu saja minuman dan pacitan sudah disediakan di lokasi.


Pada saat istirahat inilah, ada proses jagongan ngalor ngidul tentang berbagai hal, baik yang terkait dengan panenan, atau dinamika kehidupan pelaku sambatan.

Sambatan identik dengan jangan (sayur) lombok ijo, nasi putih + lalapan. Jika sambatan panen, maka makanan ini akan dinikmati sambil berteduh di bawah gubug, pohon kluwih, jati alas, atau pohon lainnya yang rindang.

###

Sambatan, mengajarkan pada kita semua tentang arti persaudaraan. Pemberian tenaga, tidak selalu bisa diukur dan dihargai dengan uang, namun bisa lebih luas dari itu. Balasan atas tenaga yang diberikan bisa lebih tinggi derajadnya dari uang.

Sambatan mengajarkan tentang kesederhanaan, tepo seliro, empati pada kesulitan yang dialami orang lain. Namun, sambatan juga mengajarkan tentang penghargaan pada si pemberi bantuan, apapun dan bagaimanapun bentuk bantuannya. Tidak ada sambatan profesional atau amatir. Semua pelaku sambatan memainkan perannya, sesuai kemampuannya, dan semuanya dihargai, diregani.

--------------------

Sumber gambar: grup whatsapp warga Ngliparkidul + FB Kang Maryoto

Share:

Trending

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Recent Posts