Badingah, yang datang bersama rombongan dipersilakan memberikan sambutan terkait peresmian ini. Beliau menyampaikan bangga, seukuran dusun dapat membangun balai yang begitu megah. Terlebih lagi dilengkapi dengan sarana posyandu.
Keduanya harus dijaga. Jika ada kerusakan kecil, jangan tunggu lama, tidak usah menunggu rembug dusun, langsung saja bergotong royong diperbaiki. Posyandu, juga harus dioptimalkan untuk kepentingan ibu-ibu dan anak-anak generasi penerus.
Badingah juga menyampaikan salut, kepada promotor renovasi balai, yaitu Bapak Podho Miyanto. Pak Podho, demikian beliau sering dipanggil, dijelaskan oleh Bu Badingah sebagai seorang saudagar di Malioboro. Teriring doa, semoga dengan adanya donasi ini, usaha Pak Podho juga semakin meningkat, serta mendorong pihak lain turut pula bergotong royong urunan untuk perkembangan dusun. Namun, hal ini dengan tidak mengesampingkan pula, bahwa banyak pihak lain dari warga dusun yang turut urunan untuk pembangunan balai dusun.
Warga, yang begitu rukun mulai dari ikut urun biaya pembangunan, melakukan pekerjaan fisik pembongkaran sampai selesainya renovasi balai, bersama-sama kerjabhakti, merupakan aspek kontribusi yang tidak bisa dianggap sepele.
Kekuatan dusun, ada pada guyubnya warga.
Kemudian, Bupati melanjutkan dengan prosesi peresmian balai, pemotongan tumpeng dan penyerahan wayang kepada dalang. Dalang pada pergelaran wayang ini adalah Ki Cermo Hadi Sutrisno, dari Karang Poh. Lakon yang dibawakan adalah Wahyu Katentreman. Informasi seputar pementasan wayang akan tulis terpisah.
Pada acara ini, dilaporkan pula perkembangan perbaikan balai oleh ketua panitia.
Sumber foto: Sumijo (panitia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar