Sebagai sebuah dusun, Ngliparkidul memiliki
beberapa sumber air yang digunakan oleh penduduknya sebagai tumpuan kebutuhan
minum, mandi, mencuci dan semacamnya. Berikut beberapa sungai (dalam bahasa
jawa disebut “kali”) tersebut.
Kali
Banger
kali banger |
Kali ini terletak di sisi timur dusun
Ngliparkidul, hampir berbatasan dengan sisi barat dusun Sumberjo. Kali Banger
memiliki beberapa titik yang menjadi pusat sumber air atau digunakan untuk berkumpulnya
warga. Tidak diketahui sejak kapan sungai ini digunakan sebagai tumpuan
kebutuhan warga terhadap air.
Kali Banger dibagi dua, sepanjang badan
sungai, dan sumber air sisi barat sungai. Pada sisi badan sungai, terdapat 4
titik kumpul warga dalam menggunakan air. Pertama, titik paling bawah, dipakai
untuk mencuci pakaian dan juga mandi. Sayang bagian ini menjadi kurang terawat
setelah persis di atasnya dibangun bendungan jembatan, yang mengakibatkan
tumbuh lumut. Kedua, titik yang berada di atas titik pertama, tempat paling
legendaris. Terdapat dua lubang pada batu kali, yang digunakan untuk nando air mandi.
Jadi begini. Ketika musim kemarau, titik
inilah yang masih bertahan mengeluarkan air. Orang mengambil air dengan batok
kelapa, sedikit demi sedikit dan hati-hati agar tidak keruh. Nah, jika lobang
pada batu masih kosong, maka orang akan mengisi, dan ditutupi daun jati atau
pisang. Jika sudah demikian, maka tidak ada orang yang berani memakai air
tersebut. Sayangnya, kedua lobang tersebut saat ini telah ditutup. Banyak
sekali orang yang berkumpul di titik ini ketika kemarau untuk antri air. Pada
proses antri inilah, orang saling bercerita pengalaman mereka hari tersebut,
tentang ternak, pertanian, dan apa saja. Anak-anak dan remaja, di sore hari
musim kemarau sering bermain sepak bola di tegalan kering. Setelah itu, mereka
berhamburan antri air di tempat ini pula untuk mandi.
Jika musim hujan, titik ini juga digunakan
untuk mandi dan mencuci.
Titik ketiga dari Kali Banger adalah
sebelah barat titik kedua, yang telah dirapikan dengan tembok bata, dilengkapi
dua kamar mandi terbuka. Sayang sekali, sekarang tidak terawat karena hampir
tidak ada yang menggunakan. Beberapa orang yang pulang dari hutan memilih mandi
disungai terbuka dari pada ambil air di titik ini. Titik ini juga menjadi
cebakan air dimusim kemarau. Jadi selain antri air di titik kedua, juga di
titik ketiga ini. Di titik ketiga ini, pada musim kemarau sudah ramai sejak
sebelum subuh. Karena air berkumpul semalaman, maka jadi mudah dalam
mengambilnya. Namun, harus mruput di
pagi buta.
Titik keempat, adalah di bawah jembatan.
Tempat ini cukup menjadi favorit ketika musim hujan, bagi anak-anak yang akan
berangkat sekolah. Air segar dan bersih mengalir dari sumber di bawah jembatan
ini, digunakan untuk mandi pagi menjelang berangkat sekolah.
Titik kelima, di atas titik keempat, juga
digunakan untuk mandi dan juga mencuci pakaian.
Kali
cabe
Cabe, bukanlah cabe dalam arti buah cabai
yang pedas itu, namun merujuk ke cabe untuk jamu. Cabe, bukan cabai. Ada dua
titik kumpul di sungai ini, sisi badan sungai dan sisi sumur. Keduanya tetap disebut
kali cabe.
Pada sisi sungai, digunakan untuk mandi,
mencuci dan kadang jeguran bagi anak-anak. Menurut penuturan Lek Tris yang
rumahnya di sebelah barat sungai, sampai sekarang, anak-anak masih suka jeguran
di sungai ini. Jegur= njegur= masuk ke air, untuk melalukan prosesi mandi
dengan bergembira, dan bersama-sama. Jeguran sendirian, terasa kurang
mengasyikkan. Sementara pada sisi sumur, terdapat satu kolah (bak air). Sumur
ini merupakan sumur kuno, yang kemudian diperdalam, ditambahi bak, dibuat
pembatas melingkar menggunakan bata, pada sekitar tahun 1982 dengan dana LKMD
pada masa itu. Sumur terletak di samping dapuran pohon bambu ori, di samping
beberapa pohon besar. Sumur ini terletak persis ditebing sungai. Konon ketika musim
penghujan, air bersihnya juga mengucur melalui tebing sungai, dan bisa langsung
digunakan untuk mandi.
Sumur ini, saat ini hanya memiliki satu
pengguna tetap, yaitu Lek Wasiran yang rumahnya di sebelah barat daya sumur,
itupun sudah menggunakan mesih penyedot air.
Klumpit, gelo, sawah etan mbale deso ono 2, cerake kang maryoto.
BalasHapuslor etane mas peguk yo ono, mbanyu awet
BalasHapusSetuju kwi sejarah di uri2
Hapus